MUTIARA KATA & FRASA MENARIK
BAHAGIAN 1
- abu senja melayang menyalut mangkuk malam
- acap kali mengeluarkan kata-kata jenaka
- ada kepulan asap menerjah ke atas, lalu naik bercampur dengan kabus pagi
- ada air mata kesal tercalit pada wajahnya
- ada alur gembira bertimpal ragu
- ada angin semilir yang menjamah pipi
- ada cebisan belas di penjuru hati kemanusiaannya
- ada debaran jantung yang tiba-tiba menggila saat warkah itu kutatapi
- ada gurat-gurat penderitaan yang terlindung di sebalik wajah ceria
- ada intonasi protes dalam suaraku
- ada kalanya simpatiku menjelma
- ada keharuan yang melambai dada
- ada kepedihan yang tidak tertanggung dalam jiwanya
- ada lorong matahari
- ada manik putih menempias pipiku
- ada martabat atau nilai diri yang tersendiri
- ada nada ejekan
- ada perhitungan lain dengannya
- ada rentak risau di hujung nafas
- ada riak keletihan
- ada selapis tipis bayang petang
- ada simpati yang terketik di hati
- adalah setanding kalaupun tidak lebih tinggi
- adalah wajar satu bentuk orientasi sosial yang lebih terarah perlu diterapkan
- agar kepentingan dan hak mereka terlindung
- agenda kerja yang tersusun dan sempurna
- air bercerau-cerau
- air dan buih memercik ganas
- air hujan meleleh-leleh jenuh hingga ke perdu
- air mata yang berleretan dari lubuk kesedihan
- air mukaku menterjemahkan apa yang ingin kukatakan
- air mukanya pun nampak kelat membuatkan aku kecut
- air sungai beralun lunak berkilau-kilauan dipanah matahari
- air sungai mengalir tenang tanpa kocakan
- akan kulukiskan sekali lagi seluruh ilusi hidup ini
- akan menampakkan kedewasaan dan mentaliti yang lebih tinggi
- akan mengungkai rahsia dirinya; akan meruntas mahkota maruahnya
- akar-akar nyiur yang akrab mencengkam pasir
- akhirnya akan menjahanamkan keturunan kita selama-lamanya
- akhirnya aku bertawakal dan reda
- akhirnya hatiku berbisik sendiri
- akhirnya tersangkut di ranting kenangan
- aku bangun dengan kesegaran yang tidak pernah kurasai sebelum ini
- aku berhak mempertahan maruah dan hakku jika dicabar
- aku bermonolog sendiri antara hati dan perasaan
- aku berperang dalam diri, melawan kesabaranku
- aku bungkam dengan kata-katamu
- aku cuba menyusun kata-kata untuk diluahkan
- aku cuba memancing perbualannya, sekali gus mengorek rahsia
- aku cuba memasukkan kata-kata itu ke dalam kalbu
- aku cuba membuang kecanggunganku
- aku cuba membunuh bayang-bayang itu tetapi tidak mampu
- aku cuba mengumpul segala bicara yang terbenam di lubuk hati
- aku dan dia sama-sama terpaku
- aku diam melayani pertanyaan dalam diri
- aku diamuk resah
- aku digigit perasaan kesal yang teramat sangat
- aku dihanyutkan oleh perasaan sendiri
- aku hanya mampu menghulurkan simpati tiap kali menatap warkah dukamu
- aku hanya memprotes dalam diam
- aku juga mengongsi kesilapan itu
- aku juga rasa bengkak hati
- aku juga sudah banyak kali terluka dengan sikapnya itu
- aku kenal akan ketulusan hatinya
- aku ketawa renyah
- aku lebih kerap menjadi pemerhati dan pendengar
- aku masih degil untuk mengalah
- aku masih tidak menyapanya ketika bergeseran bahu
- aku melepaskan radangku
- aku memarahi diri sendiri
- aku membaca serangkai dua doa penenang jiwa
- aku membalas senyuman mereka seadanya
- aku membayarnya dengan senyuman paling manis
- aku membilang butir-butir hari
- aku mempertajamkan lagi pemahamanku yang dangkal ini
- aku memusatkan pandanganku
- aku menagih kesedarannya untuk hidup normal
- aku mendongak mencari sinar harapan matahari
- aku mengagumi semangatnya
- aku mengecur air liur
- aku menggigit bibir menahan sabar
- aku menghirup nafas dalam-dalam
- aku menoleh hari-hari kelmarin yang aku lewati berlorongkan kesuraman
- aku merasa bagai tercampak ke gurun tak berorang
- aku merenungnya dengan kebencian yang meluap-luap
- aku rasa debar yang menghenyak dada
- aku sebenarnya melayani perasaan yang riang tetapi berdebar
- aku sebenarnya tidak punya waktu terluang
- aku seboleh-bolehnya cuba mentafsirkan apa yang hendak disuarakan
- aku segera beralih ke alam nyata, membiarkan lamunanku tergantung tanpa tali
- aku sekadar akur
- aku semacam dicengkam rasa bersalah yang amat sangat
- aku sering diundang untuk menarik-narik kembali peristiwa itu agar terpancar di layar ingatan
- aku telah mencicirkan kasihku padanya
- aku terkapai-kapai mencari kepastian makna
- aku terlayang diriku sewaktu di alam persekolahan
- aku terlempar ke alam nyata
- aku terpaksa memaniskan muka mencipta perbualan supaya suasana tidak kaku
- aku tidak dapat mengesan garis-garis luka pada wajahnya
- ada kerusuhan yang berbungkal di hati
- adat masih kuat melingkari kita
- agenda kepimpinannya dapat direalisasikan
- air mata mula luruh
- akhbar arus perdana
- akhirnya ditemui kaku
- aku terpaksa membiarkan sahaja dia seiringan denganku
BAHAGIAN 1I
- aku terpaksa menghadap malam menerusi jendela yang masih terbuka
- aku terpana seketika
- aku tersentuh hingga ke ufuk batinku
- aku tersepit di antara keinginan hati dan kerisauan fikiran
- aku terus terbuai dalam sentimennya
- aku tetap bertahan dengan kepayahanku
- aku tetap dibebani rasa tidak percaya
- aku tidak berhak mencemburui kecantikannya yang dianugerahi Allah
- aku tidak berhenti-henti diserang tanda tanya
- aku tidak dapat tidur walau sepicing pun
- aku tidak mahu hatiku yang tipis ini mencair dan menangis
- aku tidak mahu kekontangan ilmu
- aku tidak mahu menerima kerana harga diriku terlalu mahal
- aku tidak mahu orang lain mengongsi derita yang aku tanggung
- aku tidak tahan dengan kebisuan itu
- aku tidak tahu bagaimana mahu mengukur ingatan itu
- aku tidak tahu di mana cicirnya kepetahanku sebagai pemidato sekolah
- aku tidak tahu mengapa perasaan itu harus tumbuh
- aku yakin pada keikhlasan dan kejujuran
- aku yang dilimpahi air mata
- aku yang tertinggal rasa kebingungan
- aku, tahu ada kebimbangan yang berakar di perdu hatinya
- akulah yang sering berlaga-laga dengan masa, lalu tertewas aku
- alam hijau dicoret oleh cat-cat alam semula jadi
- alangkah gilanya perasaan
- alangkah tenteramnya menjadi gunung itu
- aliran sungai menjadi lesu
- alun-alun mengembang dan berlarian seperti mendaki dan menurun bingkai air yang berbaris-baris
- amarahnya meriap dan merisak
- amat berat lidahnya untuk melepaskan itu semua
- anak matanya tertancap pada sungai yang mengalir
- anak-anak bermain di keteduhan perdunya
- ancaman bagi mengakis jati diri umat
- aneka cita rasa dan cita-cita
- angan-angan kita turut melangit
- angin malam masih membelai langsir, terasa seperti membelai hatiku
- angin malam menerobos kasar menampar-nampar wajahku
- angin menghambus sejarah
- angin pada malam itu bagaikan mati layaknya
- angin pagi kian kehilangan punca, bertiup hanya sekali tanpa arah
- angin pagi minggu terlalu malas bertiup
- angin pengap berat meruntun jiwa
- antara ramuan untuk membentuk masyarakat
- apabila keadaan ini telah dapat kita realisasikan
- apabila rosak budi pekerti rakyatnya maka binasalah seluruh negara itu
- apakah memang tiada lagi ruang untuk ceria seperti dulu
- apatah lagi pada detik yang memisahkan antara keduanya
- api kemarahan pun menjalar di setiap rongga hatimu
- arena pentas juang kita
- aromanya menusuk ke rongga hidup
- arus berapung seperti pelampung putih
- asap berkelun-kelun yang muncul
- asap yang mengepul naik seolah menyangga awan
- atas dasar tanggungjawab sesama manusia dan insan
- atmanya meronta-ronta
- aturan yang membekukan
- awan gelap akan membocorkan langit dengan hujan yang lebat
- awan kumulonimbus berarak lesu
- awan lamunanku lenyap
- awan sisik ikan tertampal
- ayah mengujarkan lembut penuh makna
- ayat dan hijau azan memercik ke luar
- badannya bergetar oleh keharuan yang amat sangat
- bagai ada batu yang menindih lidah
- bagai mengungkap satu realistik
- bagai panahan arjuna yang tidak berpenghujung
- bagai setitis embun pada rumput yang dipaksa kering oleh sinar mentari
- bagaikan ada petir yang menyentap hulu hatiku, meskipun terik mentari membakar kulit
- bagaikan kehilangan kata-kata kerana terlalu gembira
- bagaikan langit runtuh menimpa tubuh
- bagaimana harus aku menterjemahkan kegembiraanku
- bagaimana kalam perpisahan yang dianggap sementara itu menjadi tragedi sepanjang hayat
- bagaimana mahu mematikan ingatan padamu?
- bagi memperbaiki impak yang tertentu
- bagi seseorang menghantar idea atau gagasan pemikiran
- bahasa pengkayaan dan penyebaran ilmu
- bahasa yang cuma mempesona, menjadikan diri melayang
- bahasaku kecil dan caraku terpencil
- baik-baik meniti kaca, kalau pecah kaki terluka
- bakal memperteguh tali-temali sosial
- bangsa yang tiada wawasan akan ditewaskan
- banyak lagi tugas agenda besar yang masih tergendala
- barangkali aku bertindak di bawah sedar ketika itu
- barangkali dia masih diburu rasa kesal yang tidak bertepi sejak peristiwa itu
- batas dan susila pergaulan
- batas kesabaranku juga amat terhad dan minimum
- batu mengepung waktu
- batu tanda perjuangan
- bawa daku bersama meniti pelangi
- bayang rebah dalam diri
- bayu bersilir perlahan
- bebal dan tegar dalam diri
- beberapa strategi mungkin boleh dirangka
- bebola mata yang semakin layu dek kedinginan malam, terbuka kembali
- bebola suria tidak kelihatan lagi
- benaknya hampir pecah memikirkan hal ini
- bening pagi menyebarkan zarah-zarah udara yang nyaman
- benteng pertahanan emosi yang rapuh
- berada dalam kesamaran untuk mencari jawapan
- berakar nasional dan berakal internasional
- berbagai-bagai perasaan buruk menerjah ke benaknya
- berbahang dengan gelojak pertengkaran
- berbaur tekad dan iltizam yang sentiasa semakin padu
- berbuah kesengsaraan bersadur kepalsuan duniawi
- bercakap dengan bayang-bayang sendiri
- bergelumang dengan ketidakpastian dan kekalutan
- bergelut dengan penderitaan
- bergelut dengan pertanyaan yang tiada penghuninya
- berhadapan dengan serangan kebudayaan asing
- berhempas pulas, di antara perasaan dengan fikiran
- berjalan sendiri menundukkan muka seperti membilang langkah gontainya
- berjaluran panahan masyghul di wajah mereka
- berjaya di peringkat kebangsaan dan serantau
- berkaitan dengan kehidupan kebendaan
- berkejaran dengan aktiviti tersendiri
- berkerut muka bagai cermai masam
- berlakunya kesan penyuburan negatif
- berlanjutan ke garis persaudaraan
- berlari merempuh kesuraman malam
- bermain teka-teki dalam diri ini
- bermuka tegang
- berpaut pada pendapat yang digenggam
- berputar-putar urat saraf medula oblangata
- bersama fikiran yang rancu dengan kebimbangan
- berselang cahaya
- bersifat melengkapi dan saling mengukuhkan
- bersikap dingin berterusan
- bersimpati dengan seribu penderitaan
- bersuara ganas dan sedikit hasad
- bersulamkan tutur kata
- bersyarah bagai halilintar
- bertangkai kedurjanaan bersalut emas cahaya berkilauan
- bertapak kelegaan di dadanya
- berteraskan prinsip penjanaan dan pembudayaan ilmu yang tulen
- bertunjangkan kekuatan agama dan moral
- bertunjangkan kekuatan intelektualisme yang kukuh dan ampuh
- berusaha keras mengilmukan diri masing-masing
- betapa cepat usia menelan tubuh manusia
- betapa kemujuran itu adalah bantuan Yang Kuasa
- biar seganas mana ombak menghanyutkan
- biar sekeras mana kerikil perlu kupijak
- biarlah api kedegilan menjerit kepanasan
- biarpun sakit tetapi hati tidak sepedih ini
- bibir matanya terus menyekang
- bibirku menyulam secebis senyuman, aku melahap wajahnya yang ceria itu
- bibirnya menguntum senyum nipis
- bicara itu sudah menjadi begitu mahal
- bicaraku mati di situ
- bila ombak mencium kakinya
- bilah-bilah hari tetap juga datang dan siang terus bangun di kawasan gigi rimba
- bilakan putaran ini dapat dihentikan?
- bilik yang kecil ini sudah kutikari
- bimbangnya semakin meruncing
- bisa angin malam terus menggigit
- bisa mengoyakkan kesabaranku
- bising dunia yang menderita gilanya
- bola itu menjadi ceridau di kakinya
- budaya ketepatan
- bukan hanya sekadar melimpahkan ilmu pengetahuan
- bukan lagi satu keterasingan
- bukan niat aku membawa semula hampasan hempedu itu menjadi santapan
- bukan setakat ini menggetarkan sukma
- bunyi angin kedengaran menyepak-nyepak daun
- cabaran globalisasi yang masih ditangani dengan serius dan proaktif
- cabaran globalisasi yang semakin menghimpit
- cabaran yang membakar kendirinya
- cahaya lampu menyala garang dalam kacanya
- cahaya matahari menyimbah lemah
- cahaya matahari rakus memancar ke dasar sungai
- cahaya matahati sudah mencuri masuk menerusi juring atap
- cahaya melanda mata
- cahaya mengupas subuh
- cahaya perak di ufuk timur semakin menyerlah
- cahaya yang mencuri masuk melalui celah-celah dinding menyilaukan pandanganku
- cerita yang menyentuh dua jiwa, lahir dari sanubari yang ikhlas
- ceritera perjuangan dan kepimpinan
- citra budaya dan jati diri bangsa kita
- cuba meneroka setiap rona wajah
- cuba mengendurkan rasa kegelisahan
- cuba mengunyah hujah-hujah rakannya itu
- cuba mengusir resah
- cukup berpotensi untuk menggegarkan
- cukuplah sekali aku melalui saat-saat yang memilukan ini
- cuma apa yang aku mahu ialah setitis penghargaan
- cuma helaian kertas yang menjadi penyambung bicara kita
- cuma mengumpul rindu dan membawanya pada musim-musim persuaan
- cuma pendedahan media sahaja yang baru menghangatkan senario ini
- dada sungai beriak kemilau dipancari cahaya matahari yang mencarak sekali-sekala
- dadaku seolah-olah akan pecah menampung pertanyaan
- dadanya yang terdedah dimandikan keringat
- dalam diam-diam dia menanam semangat
- dalam gementar resah dan kemelut harapan
- dalam hatiku seolah-olah menyelinap suatu perasaan halus yang aneh
- dalam keadaan yang serba asing
- dalam kegembiraan, kukirimkan kepiluan
- dalam kelu aku menyambut bungkusan itu
- dalam menangani kehadiran abad ke-21 nanti
- dalam menggapai keadaan sekeliling
- dalam mimpi yang kian hadir
- dalam puncak hujan petang menyulur gersang
- dalam suasana dan persekitaran baru yang serba asing
- dalam tempoh waktu yang relatif singkat
- damaimu sesudah gerimis
- dan dalam sinar bulan yang cerah, puncaknya seolah-olah menyapu awan dan mencecah langit yang biru
- dan di sebelah timur, warna merah menyimbah puncak gunung
- dan tentunya tidak mentah dalam menangani hidup penuh pancaroba
- dapat memasarkan bahasa kita dengan secara meluas
- dapat membaca kemuakan hatiku terhadap sikapnya
- dapat meneka kebimbanganku
- dapat mengesan perubahan yang berlaku
- darah bagai tidak melewati wajahnya
- darah muda yang menggelegak
- darah yang sama merah tetapi berlainan keturunan
- dari kelopak mata mutiara jernih pun menitis
- dari masalah akan berumbi perjuangan menyuburkan ketabahan
- dari segi kegiatan yang lebih konkrit
- daun-daun akan berdesir menerbitkan lagu jika terpukul oleh angin semilir yang jinak
- daun-daun bakau dan berembang yang menari-nari dihembus angin
- daun-daun kering yang ringan turut diseret angin
- debar yang menghenyak dada
- debu-debu itu berkecai kemudian lenyap gugur entah ke mana
- debu-debu mengepul diusung udara yang turun secara mengejut
- dedebu pula mengapung di udara
- dendam pernah kuasuh dalam diri ini
- dengan pasrah, segala yang terjadi berserahlah
- dengan senang hati menerima aku dalam perjalanan hidup mereka
- dengan senyuman yang belum lekang
- dengan seribu perasaan bercampur baur
- dengan suara yang tertahan-tahan digagahinya untuk bercerita
- dengan wajah kusam
- dengan wajah yang bertampang keras
- derai ketawa yang masih bersisa
- deruman menggema mengayak sepi malam
- deruman menggema mengoyak sepi malam
- desir angin bagai menyapa kedamaian
- detik demi detik masih tergawang jelas dalam kotak fikirannya
- dewasa ini kita diterjah oleh pelbagai masalah
- di hatinya bercampur baur pelbagai perasaan
- di jalan raya kedengaran tetap bertali arus tanpa mengenal erti jemu
- di kota ini nilai ketimuran telah hilang
- di langit bilik
- di luar sedar aku mula menyikat peluh yang entah bila merintik di sekitar dahi dan leher
- di luar zon kemahirannya
- di persada antarabangsa
- di sini masih ada rahmat ada keberkatan
- di sudut mataku yang kian redup
- di tengah-tengah perut kota yang serba merimaskan ini
- di wajahnya ada keseriusan yang amat sangat
- di wajahnya terpancar semacam rasa bersalah
- dia akhirnya menjadi muak
- dia amat istimewa kerana memiliki swadaya yang tidak pernah dimiliki oleh orang lain
- dia bagaikan telah dilambung perasaannya sendiri
- dia bercakap lambat-lambat semacam memancing kesabaranku
- dia berjaya melimpasi semuanya dengan mulus
- dia bingkas bangun dan meninggalkan aku dengan kebisuannya
- dia cuba menepis segala yang datang ke mindanya
- dia dapat melupakan kepiluan hatinya untuk seketika
- dia dapat mengungkai apa yang sedang berselirat di dalam kotak fikiran
- dia hampir ditenggelami rasa gembira
- dia ibarat butir kemala
- dia jadi letih dengan amarahnya sendiri
- dia juga mahu lari dari lingkaran ganas itu
- dia kesayuan
- dia masih mahu meneruskan guruannya
- dia masih terlalu muda untuk mempersiakan dirinya sekadar untuk bermurung
- dia melangut
- dia melumpuhkan imaginasiku
- dia memahami betapa intimnya kami
- dia memandang lekat pada bebola matanya
- dia mendecip dengan muka masam
- dia mendongak lenguh
- dia menoleh sambil memberikan senyuman hambar
- dia mungkin terhalau oleh hanya sepotong janji
- dia sekadar mengangguk-angguk beberapa kali tanpa sepatah bicara
- dia suka cakap berteka-teki
- dia telah menyeksa perasaan sahabatku
- dia terasa urat-urat keletihan yang tersulam bosan di wajah itu
- dia terpaksa ketepikan keegoannya
- dia tersandar dan melihat dirinya terapung
- dia tersenyum lemah tetapi nampak bercahaya
- dia tersenyum menyindir
- dia tidak perlu gundah tentang itu
- dia yang culas
- dianggap antikebenaran dan menderhakai aturan
- dianggap prejudis dan tidak berasas
- dibaling kata nista
- dibiarkan membangun dengan sendirinya
- dihancurkan oleh pukulan angin yang keras
- dihiasi suara kicau aku
- dilaungkan keriangan itu agar seluruh sarwa alam tahu bahawa dia terlalu gembira
- dilempar pada amarah matahari
- dingin angin laut mencengkam rasa
- dingin yang mencengkam urat-urat saraf tanganku menghadiahkan sentakan yang halus
- dipenuhi dengan lautan manusia
- dirangkaikan dengan dakwat perasaan
- diresapi perasaan serba salah
- dirinya itu ibarat penawar dan racun kepada ayahnya
- dirinya mula diselimuti perasaan pesimis dan mengalah
- dirinya terasa lemas
- dirundung kecewa
- diserang rasa bersalah lagi
- diserbu perasaan cemas yang tunda-menunda
- disusuli dengan tindakan dan amal kebajikan
- ditekan sekuat hati agar tidak bertabur di pipi
- ditelan perasaan bersalah
- diterpa untuk menggali nasib di ibu kota
- dituakan gelombang gelisah
- diwarnai dengan infrastruktur kelas pertama
- doa ini hanyalah sebuah permintaan yang singkat
- dosanya bak buih di lautan
- duduk aku di pasir landasan sepi
- duka yang bersepah di sepanjang lorong hidupku
- dunia sepi seperti tiada berpenghuni
- dunia sudah sakit
- dunianya adalah dirinya
- ejekan berbekas terus di hatiku
- embun halus terus gugur dari langit
- embun telus mencerminkan rona-rona kesegaran hijau yang masih mentah
- entah mengapa aku seakan-akan kepayahan untuk menuturkan bicara
- entah mengapa sayu dan pilu meresap ke sarafku
- entah mengapa tiba-tiba hatiku diamuk rasa gementar
- era baru itu pasti sahaja sarat dengan muatan cabaran, transformasi dan canggih
- fadhilat terpempan seketika
- fikirannya cuba mengikis keresahan yang melanda
- fikirannya dilemparkan jauh-jauh
- fikirannya memusat kepada suatu perkara
- fikirannya serabut, seserabut akar pepohon rimbun
- fikirannya tidak ada di dalam kamar
- gagahkan semangat
- gagal dalam perantauan
- gambaran yang muncul kian memabukkan perasaannya
- gelak tawa mereka berderai
- gelap gelita menyerkup ingatan luka petang tadi
- gelodak jiwa kita membadai
- gelodak resah di dalam dadanya berombak kencang
- gelora ombak yang masih keras membadai
- gelora perasaan kian berkecamuk
- generasi wiraswasta
- geramnya masih memulas
- geramnya membuak-buak
- gerimis tidak berhasil menutupi pandangan
- gugur bersama malam
- gunakanlah kapasiti ke tahap maksimum
- gunung itu membiru berbalam-balam, terbaring diam seperti sedang meneruskan lena selama berabad-abad
- Gunung Jerai yang membiru menirai kaki langit
- guru selaku arkitek pembangunan manusia
- hafra didiku pasti sekali tidak dapat diinjak-injak sesuka hati
- hakikat itu mengosongkan hati ini yang kukira telah pun terisi
- hakikatnya kita masih belum berjuang dan perjuangan kita masih panjang
- hampir tujuh tahun kami menyimpulkan ikatan ini
- hanya album kaku menjadi penawar rindu
- hanya mampu berkata dengan amat hiba
- hanya sejenak kerungsingan dan kerinduan itu menjadi tetamu jiwanya
- hanya sisa-sisa semangatnya yang dapat meredah kegetiran hidup
- hanya Tuhan Yang Maha Mengetahui akan gelombang perasaanku
- harapan menggunung sering berkecai
- harapan menjadi tumpul
- harapan secerah mentari
- harapan yang dibina berkecai sudah
- hari ini menjadi bukti yang sama
- hari sudah mula ghurub tetapi masih ada sisa cahaya di sana sini
- hari-hari baruku berlangsung amat lambat sekali
- harmoninya dahulu, sukar untuk kugambarkan
- harus dijadikan titik pengembaraan kejayaan
- harus mencongak pantas segala ucapan
- hasilnya halus dan bersih
- hasilnya sungguh lumayan kalau kena cara pelaksanaannya
- hati digigit resah yang bukan kepalang
- hati diruntun rindu yang memuncak
- hati kecilku sukar dimakan pujuk
- hati menjadi terlalu keras dan pejal
- hati murninya pula tetap gundah
- hati seakan berdoa meminta jarum jam berhenti sebentar
- hati tiba-tiba didera sedih yang teramat
- hati yang liat kerana dipenuhi titik-titik noda dan dosa
- hati yang mula disapa kecewa
- hati yang sarat dengan tanda tanya
- hatiku bengkak marah dengan jawapan itu
- hatiku dicakar resah yang teramat
- hatiku dicakar resah, tidur diganggu gelabah
- hatiku diragu tanda tanya
- hatiku sekali lagi tersentap
- hatiku seperti ‘dipajakkan’ kepadamu, dan mungkin tidak dapat kutebus kembali
- hatinya berdetik hiba dan dari kelopak matanya tergenang air mata hangat
- hatinya bagai terhiris sembilu tajam
- hatinya berbunga riang
- hatinya berketul dengan gumpalan penderitaan
- hatinya berputik yakin
- hatinya gugur bagai gugurnya seroja di pusara
- hatinya yang tenang terasa keruh
- hawa begitu kering dan garing
- hidup berkuah derita, berulam nestapa
- hidup bukanlah untuk berhiba
- hidup di birai waktu
- hidup di dunia ini sekali cuma
- hidup sebagai kelompok yang terasing
- hidupnya dikuap tenang dan damai
- hilang ditelan keramaian orang
- hinggalah melangit ke angkasa lepas
- humban sebarang prasangka
- igauan mimpi dan igauan hatinya bertaut satu dan merebut keasyikan yang disulam
- ingatanku segera berlari ke teratak usang itu
- ingin membuka lembaran hidup pemilik diari tersebut
- insan di pentas dunia sering mengejar bayang-bayang
- insan yang terampil dengan pekerti dan akhlak termulia
- insaniah berkelas satu
- irama harmoni dan murni itu
- jabat yang belum dilepas, dikemas dan dihenjutnya sedikit
- jangan hanya omong-omong kosong yang dihamburkan secara longgar
- jangan kau biarkan kegusaran bersarang di dalam dadamu
- janganlah ditidakkan kehadirannya
- janjinya kurang kukuh
- jasamu tak bertepi
- jawabku sekadar berbahasa
- jelas tidak ada riak-riak dendam pada wajahnya
- jenaka masih berplot desa
- jika batasan dan keterikatan yang selama ini membelenggu
- jiwaku kalut ketika melontarkan kata-kata itu
- jiwaku menggelegak hangat
- jiwaku takkan pernah rapuh
- jiwanya diserang kesayuan
- kabur di hati
- kabus nipis masih belum lebur
- kadang-kadang emosiku mengejek sikapku
- kadang-kadang tersinggung juga dengan usikan yang keterlaluan
- kadangkala lebih parah
- kadangkala melampaui batas kemanusiaan
- kadangkala timbul juga tunas cemburu di hati
- kaki langit terjahit benang hitam
- kakiku bagai terpahat di lantai
- kalimah itu termuntah dari mulut
- kalimat-kalimat itu bagai anak panah yang tajam menikam jiwanya yang memang sudah sakit itu
- kalut di dada semakin bergulung-gulung
- kalutku surut
- kami berpisah dan hanyut dalam dunia masing-masing
- kami berpisah dan hanyut dalam dunia sepi
- kasihku kian menggugus
- kasihku tertumpah melebihi selautan
- kata-kata adalah pelukis setia untuk peristiwa
- kata-kata cemuhan yang terpahat di hatinya membara
- kata-kata itu mempusakainya saban detik
- kata-kata yang melantun dari mulut kecilnya itu
- kata-katanya menerjah gegendang telingaku
- kau penyeri keluarga idaman
- kaum yang berjiwa pendekar, berdarah satria
- kauracuni mereka dengan madu pukauan kau
- keadaan mula berkabus tipis
- keadilan ekonomi dan sosialnya yang tulus dan telus
- kebencian membuak-buak
- kebingitan kembali menerjah
- keburukan sejarah akan terbongkar semula
- kecairan jiwa kemanusiaan dan patriotisme dalam kalangan generasi muda
- kecanggungan yang menakluk aku
- kecantikannya itu sekali gus menutup kecacatannya
- kecantikannya menari lincah
- kecemerlangan dalam kehampaan
- kecenderungan masyarakat moden yang menagih sesuatu yang unik
- kedahagaan masyarakat terhadap budaya murni
- kedamaian yang cuma secubit
- kedatangannya ke situ merentasi perbatasan masa
- kedegilannya memeningkan
- kedua-dua belah kakinya seakan-akan terkunci di dada bumi
- kedua-dua ulas bibirnya menguntum senyuman tawar
- kegagahannya sudah mencair
- kegawatan dunia menghadapi pelbagai pancaroba
- kegelisahan itu menemaninya
- kegigihan tersebut masih mendarah daging
- kegundahan yang terpendam di lubuk fikirannya dapat ditafsirkan daripada pandangan mata dan raut wajahnya
- kehambaran kasih sayang yang kami pupuk bersama
- kehebatan dan karismatik para pemimpin
- kehebatannya semakin ampuh
- keheningan mengapung di udara sesaat
- keimanan dan keikhlasan dalam perjuangan
- kejauhan merapatkan kerinduan yang terpelanting
- kejayaan dan kerancakan ekonomi negara
- kejayaan kita kini dari mendasari lautan
- kejujuran akaliah dan kecintaan pada kebenaran
- kekadang rindu itu menjadi dendam
- kekangan kebebasan bersuara
- kekecewaan dan ketakutan di dalam jiwanya seperti belenggu yang membelit kaki
- kekekokan kembali menerjah
- kekeliruan kian membaluti benakku
- kekesalan bertimpa-timpa dalam lubuk hatiku yang sangat kecil
- kekuatan dan ketajaman imaginasi dan kreativiti
- kekuatan ekonomi yang cukup ampuh
- keladak sungai memenuhi segenap penjuru
- kelahiran generasi madani dalam konteks memajukan masyarakat
- kelakuan tidak senonoh dan keruntuhan akhlak
- kelihatan tidak adil di neraca kewarasanku
- kemarau bertandang bererti terbunuhlah subur di ladang
- kematian bicara
- kemiskinan sifar
- kemudian aku bagai terjerumus dalam alam fantasi yang menggetarkan setiap inci hatiku
- kemudian kutatang seperti menatang hati piluku
- kemungkinan-kemungkinan itu menggunting jiwa
- kenakalannya merebak pantas ke seluruh kelas
- kenangan dan harapan yang dibina berkecai sudah
- kenangan itu mula membesar dan menjajahi benaknya
- kenangan itu seperti melentur hati batunya
- kenangan kemesraan kita yang tercalar
- kenyataan-kenyataan itu membelah atmanya
- kepalanya sakit menahan perasaan
- kepalanya terasa ngilu
- kepincangan sosial yang agak meruncing
- kepingin benar menghadirkan pertemuan itu
- keraguan demi keraguan mula menyelinap dalam fikiranku
- keraguan yang bersarang di mindanya diluahkannya
- kerana gurau jadi sengketa
- kerana hutan-hutan dirodok
- kerana mengajarnya menjejaki peta kejayaan
- kerencaman sekitar dan suasana
- kerisauan tiba-tiba menghimpit dirinya
- kertas tebal itu berwarna kekuningan bagai rona langsat
- kerungsingan yang membelit jiwanya
- kerusuhan yang aneh
- kerut-kerut khuatir di wajah
- kes rasuah berprofil tinggi
- kesabarannya selama ini seperti diperbudak-budakkan
- kesayuan bergayut dalam fikiran
- kesedaran dan keikhlasan bersepadu bersama-sama maruah, jati diri dan ketakwaan demi kepentingan dunia dan akhirat
- kesedihan dan kebimbangan menguasai dirinya
- kesedihan yang kian membuak
- keseimbangan emosiku mulai tergugat
- kesilapan pada satu saat membawa duka sepanjang hayat
- kesucian kata-katanya
- ketabahan dan kesabaran akan membuahkan nikmat yang tidak dapat dinilai
- ketandusan perilakunya semakin menjadi-jadi
- ketawa yang bagaikan belati menghujam ke jantungku
- ketenangan kini juga sudah punah dimamah waktu
- ketidakpatuhan kepada undang-undang
- ketika hati diruntun kepiluan yang begitu menekan
- ketika itu, masa tidak bergerak sepantas kini
- keunggulan Malaysia semakin menyerlah di arena antarabangsa
- keupayaan menggembelingkan bakat dan potensi
- kewibawaannya terasa dicabar
- kian dibalut debar
- kikiskan sifat sombong
- kini, kegembiraan itu menyembunyikan diri di dalam sangkar masa
- kipas di kamar pengap
- kiranya aku masih samar-samar dengan mukadimah bicaranya
- kita akan kembara lagi mencari janji
- kita masih merangkak dalam lingkungan masalah kita sendiri
- kita tidak boleh mengubah mereka supaya mendengar, kerana gegendang mereka bergetar sumbang dengan irama kita.
- kita tidak hanya akur dengan arus ini
- kolam derita dan ria diri
- komitmen menyeluruh pegawai kerajaan yang terlibat
- kotak memoriku mengimbas memori silam
- kuinsafi manisnya kesabaran
- kuasa minda
- kubiarkan ia bergelumang dalam kolong rahsia
- kubiarkan laungan itu berlalu dibawa angin petang
- kukutip gembira pagi
- kulitku ditakluki sejuk bukan kepalang
- kumpulan sasar berbeza
- kunanti camar putih membawa khabar dari selatan
- kupaksa supaya menjelaskan duduk perkara sebenar
- kupanjatkan doa paling tulus ke hadrat Ilahi
- kurindui daratan tidak beralun
- kutebarkan pandangan ke sekelilingku
- kutelan madu kurasa hempedu
- ladang dan sungai merekah retak sekeras batu
- lakaran tak diundang akan menjelma
- lalu kupotong saja lamunannya
- lambat-lambat walaupun dalam gaya teragak-agak, dia mengangguk
- langit yang menumpahkan air matanya bertali temali
- langkah ini kuatur rapi-rapi supaya tidak kelihatan sumbang
- langkahku mati di situ
- langkahku pun akan mati dengan serta-merta
- langsung tidak berniat hendak melupakan keakraban kita
- langsung tidak terlekat di minda
- lantai marmar menakung dingin
- latar dan hidup yang berlainan membentuk kami dalam acuan sendiri
- laut, aku datang lagi dalam syahdu dakapanmu!
- layang-layang menghambat pepatung di gigi angin
- lebih bersiasah dan berjiwa halus
- lebih merasai bahana kelaparan itu
- ledakan maklumat dan curahan hiburan
- lega dan rasa lebih leluasa sedikit untuk bergerak
- lemas dalam kecaian kenangan dan harapan
- lembut tutur bicaranya setelah tangisnya reda
- leternya masih tidak berubah
- lidah api kelihatan hijau kemerah-merahan menggerutup memakan papan
- luluh jiwaku bila mengambil kembali kenangan lalu
- lunak suaranya menyelinap di celah-celah lipatan hati
- maafkan aku jika coretan ini mengembalikan semula jalur hitam yang terpahat dalam nostalgia silamnya yang sememangnya cuba dilupakan oleh kau
- macam ada masalah besar yang memenjaranya
- maka jadilah aku pendengar paling setia pada cerita-cerita gembira
- makan dengan selera hambar
- makhluk yang termandat marah
- maklumlah dialah yang paling banyak mencedok pengalaman
- makmur dari segi ekonomi tetapi muflis nilai kekeluargaan
- malam dicengkam kedinginan
- malam itu sama sahaja seperti malam-malam yang lalu
- malam itu, mimpiku penuh wajah emak dan ayah
- malam menginjak ke pagi dan fajar sidik mula menampakkan kilau jingganya
- malam semakin memanjat usia
- malam sudah berengsot ke pertengahannya
- malam sudah menginjak ke pagi
- malam tenggelam bersama dengkuran
- malam terus memanjat usia
- malam yang menyerkup perbukitan ini semakin pekat warnanya
- malam yang samar-samar ini amat mengusik hatiku
- mampu memberi pendapat tetapi tidak rela menerima kritikan
- mampu mengadunkan satu kombinasi ruang yang harmonis
- manifestasi kesanggupan bangsa Malaysia
- manipulasi secara besar-besaran
- manusia bukanlah ‘haiwan robotik’ yang tidak memilih rasa dan jiwa
- manusia mementingkan diri sendiri apabila mendepani kemajuan
- marahnya kian memuncak
- martabat keluarga mesti kuletakkan di atas takhta
- masa akan menentukan ketulusan perasaan kita
- masa bergerak seindah gerakan tarian Mak Yong
- masa depan menjanjikan cabaran di luar jangkaan
- masa membataskan
- masa tidak menanti sesiapa
- masalah putusnya komunikasi dan jurang generasi
- masalah sosial yang meruncing
- masih belum merelakan air matanya luruh ke bumi
- masih lagi dihantui kekejaman
- masih lagi disaluti rasa bangga
- masih lagi terkontang-kanting dalam mengenal dia
- masih mahu mencungkil dan berhujah lagi
- masih terbelenggu dengan cara berfikiran sempit
- masing-masing mengepung perasaan yang bergelora
- masing-masing mengunci mulut
- masuk ke dalam perut gelombang yang serta-merta menerkamku
- masuk ke perut hutan
- masyarakat hari ini naif dengan kebendaan dan material yang melalaikan
- matahari menghantarkan sinarnya yang tidak lagi memijar
- matahari pagi Syawal mencuri masuk ke ruang bilik yang sayu itu
- matahari sebesar nyiru telah beredar beberapa depa dari puncak
- matahari senja telah lama gugur dari lindungan langit
- matahari sudah hampir segalah di ufuk timur
- matahari tegak di pusat langit
- matahari tidak pernah mungkir pada janjinya
- mataku meliar mencari tempat kosong dengan perspektif pandangan yang cukup baik
- matanya berpinar-pinar, marah dan benci bercampur aduk
- matanya diredupkan memandang hamparan biru
- matanya masih curiga dengan suasana sekitar
- matanya memandang jauh ke arah ruang yang kosong
- matanya tajam menyorot terus mataku
- matanya yang redup semakin membara
- melahirkan pelapis kepimpinan memenuhi tuntutan cabaran semasa
- melahirkan teknokrat yang bertaraf dunia dan bermoral
- melakar sejarah
- melalui kata-kata bukan memikulnya
- melancong di negara mimpi ngeri
- melangkah dengan kekuatan yang kupaksa
- melangkah ke gigi air
- melemparkan ketenangan yang kuperoleh
- melemparkan pandangan mengejek arahnya
- melemparkan tempelak jatuh ke tunjang jantung
- melepaskan dilema
- meletakkan perasaan sebagai peniti ranjau, lalu akhirnya ditipu oleh masa dan ketika
- meletuskan sekuntum bunga kecil suara
- melihat cahaya lampu yang memancar dan mencuri keluar dari tingkap kaca kamarnya
- melihat jutaan butir salji menggugur turun dari langit
- melontar ketawa
- melontarkan soalan yang cukup penting
- meluncurkan ayat yang kurasakan sendiri amat keras dari mulutku ini
- melupakan cita-cita yang lebih luhur
- memaksa individu menilai semula kesedihan dan kemampuan diri
- memalsukan fakta
- memancarkan seribu satu keperitan
- memancung lamunannya yang segar pada dahan ingatan
- memandang curiga
- memandang dengan mata nakal
- memanglah banyak prasangka dan pengamatan yang silap
- memantau peminggiran bahasa kebangsaan
- memasuki kolong perasaan
- membalas dendam atas janjinya yang tidak terurai
- membangunkan generasi berketerampilan, berilmu dan bersahsiah mulia
- membanting sarat keluhan
- membawa perkhabaran tuah dirinya di rantau orang
- membebani setiap inci ruang pemikirannya
- membebaskan diri daripada belenggu pemikiran yang negatif
- membebaskan mereka daripada belenggu kejahilan dan kegelapan
- membelenggu perasaan terhadapku
- membenam budaya hendonistik yang tidak berfaedah
- membenarkan kritikan terbuka
- membendung isu ini secara berhemah
- memberi gambaran yang terpisah daripada realiti
- memberi manfaat kebijaksanaan dan menceriakan insan
- memberi sinar di malam kelam
- membetulkan kesalahan atau ketidaktepatan
- membiarkan hembusan nafas kencang memenuhi ruang yang maha sepi
- membimbing mereka memenuhi impian
- membina impian masa depan yang cuma kabur-kabur kepastiannya
- membina personaliti terbilang
- membisu memendam luka
- membisukan bahasaku
- membotakkan kehijauan yang pejal
- membuahkan senyuman yang indah dan bersih
- membuang keletihan
- membuat lonjakan berganda
- membuatkan semangat dan jiwanya seakan-akan luruh
- membuka dimensi fikir ahli mesyuarat
- membuka lorong pemudah
- membuktikan sensitiviti atau kepekaan dan keprihatinan mereka
- membungkus dendam yang terbalas dan rindu yang berharga
- memecah gegendangnya
- memecah suasana yang diselubungi keseduan
- memecah sudut kebencian
- memendam gusar jauh di lubuk nalurinya
- memilih menjadi warga berjaya dan bermaruah
- memintal air mata di dunia sana
- memintal kata putus
- mempengaruhi minda dan fikiran generasi muda
- memperkasa ekonomi bangsa
- memperlihat kesatuan dan kepadatan
- memperoleh ilmu yang tulen dan bernilai
- mempersendakan obor semangatku yang mula menjalar rakus
- mempertahankan perasaan saling bersefahaman
- mempertingkat dan memperteguh kefahaman
- mempertingkatkan rasa dukalaranya
- mempesona imaginasi dunia
- memprotes jalinan kami
- mempunyai impak ke atas alam sekitar
- memudaratkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat
- memutuskan seutas benang erti
- menabur bakti kepada mereka yang kurang beruntung
- menaburkan nilai kebendaan yang tidak bertahan lama
- menagih komitmen dan pengertian serius semua pihak
- menahan penderitaan yang berkudis di hatinya
- menambahkan lagi darjah kepanasan di dalam kamar pengap ini
- menambat hati serta minda orang ramai
- menampan kemunculan suria
- menampilkan satu wajah baru yang disulami tekad
- menangis itu sebenarnya pembakar semangat
- menapak goyah dengan nafas yang merasak-rasak
- menarik nafas untuk merendahkan darjah kekecewaannya
- menarik sisa-sisa kebahagiaan
- menaruh minat yang mula mengalir di nafasnya
- menatapku dengan pandangan yang sukar kutafsir
- mencacatkan wajah bumi yang semakin uzur ini
- mencalarkan sinar kebahagiaan yang telah pasti
- mencantum kerut di dahi
- mencederakan ketenangannya
- mencerahkan hari yang suram
- mencerminkan dengan jelas hakikat ini
- mencerobohkan batasan-batasan dan keterikatan tradisional
- mencincang-cincang umbi hatiku
- mencurahkan rasa takjubku
- mendambakan kasih
- mendapat perhatian dan liputan media massa
- mendapat rehat, keselesaan dan kepuasan yang maksimum
- mendengar terpekur
- mendepani masa depan yang tidak menentu
- mendepani realiti baru dunia yang pantas berubah dan berkembang
- mendesah panjang
- mendukung amanah menggalas perjuangan
- mendukung kebenaran yang kita sepakati
- menebat martabat
- meneduhkan rawan di hatiku
- menemui sesuatu yang kelam
- menenggelamkan kisah silam
- menentang kehangatan udara petang
- menerapkan ciri-ciri dan budaya keusahawanan
- menerjah ke seantero dunia
- menerjah sawang fikirnya
- mengalami satu kegemparan yang pedih untuk ditafsirkan
- mengalir jadi arus gelisah
- mengamalkan sikap dan perwatakan yang murni
- mengambil bahagian yang penting sebagai penyokong dan pendukung
- mengangkasa tamadun bangsa
- mengantarabangsakan
- menganyam cita-cita menjadi kenyataan
- mengapakah ucapan itu menerjah gegendang telingaku?
- mengarah penjurusan peradaban
- mengecap manis kemerdekaan
- mengejar fata morgana di tanah datar
- mengeluarkan air mata egonya selama ini
- mengembalikan sinar harapannya
- mengening ditusuk sembilu geram
- mengesat air mata gembira yang mendesak-desak keluar
- mengetuk kerjaya masa depan
- menggadai prinsip
- menggamit kerisauan pelajar yang semakin gulana
- menggurit wirama berbaur walang
- menghabiskan masa tuanya di ruang konkrit ini
- menghadam soalan itu satu dua saat
- menghalang sesiapa sahaja daripada mengendalikan tugas
- menghantar ke alam mimpi
- menghapuskan segala halangan dan masalah
- mengharung udara lembap dalam dinihari
- mengharungi air masin yang berombak lembut
- mengharungi jerat-jerat kejayaan
- menghirup perlahan-lahan kopi yang berasap tipis itu
- menghirup udara hasil kemerdekaan
- menghisab diri sebelum dihisab
- menghunjam pandangan ke pinggir jalan
- mengikut hatiku dalam kepiluan yang panjang
- mengimbau langkah patriot
- mengingati liku-liku hidup yang telah dan akan dilaluinya
- menginjak anak tangga
- mengintai awan yang kian menebal
- mengisi kebangkitan ummah kualiti negara
- mengisi liang ingatan
- mengorak senyum kepadanya
- mengorbankan sisa hidup remaja
- mengorbankan terasa sempit
- menguak daun pintu
- menguak daun pintu perlahan-lahan
- menguatkan hujah demi mengukuhkan kepercayaanku
- mengucap ayat terseliuh
- mengungkapkan kesemua ilmu dari mewariskannya kepada generasi masa depan
- mengunjungi kamar ingatannya
- mengusir angan-angan manis jauh dan jauh
- mengutip dan menyusun tahun
- mengutip sejambak bunyi
- mengutuk kesunyian
- menikmati belaian anak-anak ombak di kakiku
- menimbulkan kenangan-kenangan lama yang tidak pernah kering dan usang
- menimbus lopak dan gunung sejarah yang berpasir
- menimbus lubang kejahilan
- menimbusi perasaan sedih dan simpati
- meninggalkan debu asap dan kesesakan bergelut
- meningkatkan integriti
- menjadi buruan soalan tentang keberangkatan itu
- menjadi cerucuk utama pembangunan
- menjadi kagum dan terkesima
- menjadi misteri yang amat aneh
- menjadi penyumbang utama terhadap kejayaan Malaysia
- menjadi teras kepada generasi pewaris
- menjadi tidak keruan
- menjadikan teladan berganda
- menjangkau jauh nampaknya angan-anganku pada pagi ini
- menjanjikan keistimewaan yang tertentu
- menjanjikan perubahan budaya dan pembaharuan dalam masyarakat
- menjawat doktor fitnah
- menjayakan cetusan mindanya
- menjulang sehingga ke puncak jagat tanpa melupakan akar bangsa
- menjunjungi mercu kecemerlangan bangsa
- mentari baru menebarkan cahayanya ke pelosok buana
- menumbangkan emosiku
- menungku bertali-temali
- menyambut gamitan menara impian
- menyebabkan imej negara tercemar
- menyebatikan perasaannya ke dalam keremangan malam
- menyediakan khazanah yang begitu kaya untuk diterokai
- menyediakan latihan dan kursus yang releven
- menyediakan para belia untuk mempersiap diri dengan kemahiran mental dan spiritual dalam menangani cabaran semasa
- menyejukkan ruang hatiku
- menyelam perasaan hatinya
- menyelesaikan fenomena yang meragut ketenangannya
- menyelinap ke dalam fikirannya
- menyelitkan geram di bilah atap
- menyemai benih harapan yang palsu
- menyemai bunga di hati
- menyembunyikan masalah utama masyarakat
- menyendatkan benaknya
- menyentak khayalannya
- menyentak mimpi yang baru disulam
- menyentak ruang fikir
- menyeret perlahan hariku
- menyimbah sinarnya pada tubuh bumi
- menyinarkan cahaya keilmuan yang hampir padam
- menyingkap butir bicara
- menyingkap khazanah sejarah
- menyuarakan pencapaian matlamat masing-masing
- merasuki gerbang kepalanya
- meraut secebis rezeki daripada kemakmuran negara
- merebut kembali kebahagiaan yang direnggut secara paksa
- meredakan kemelut harapan
- merejam hati
- mereka berjabat tangan, simbolik perjanjian perdamaian yang baru dimeterai
- mereka berjaya dipancing
- mereka bungkam seketika
- mereka lebih cenderung kepada keseronokan dan berpeleseran
- mereka pun mula mengorak langkah
- mereka tidak lagi menjadi masyarakat menadah tangan memohon ihsan
- merencana dan membina peradaban
- merentasi perjalanan hidup yang masih terlalu jauh
- merentasi semua bidang pengetahuan
- merenung naik hingga terpampan bumbung
- merintis laluan, menguji kecekapan
- meronta-ronta seakan mendambakan kebebasan
- merungkai natijah yang kutempuh
- merungkaikan emosinya
- merungut sambil memuncungkan mulutnya
- mesti memiliki prinsip perjuangan yang unggul
- mewujudkan masyarakat yang bermuafakat dan berpengetahuan
- minda yang diasah dan dibasuh dengan sempurna
- mindaku masih berteka-teki
- mindanya ligat berputar
- mindanya pantas mengingatkan diri
- mindanya terasa sempit
- mindanya terasuh dengan budaya kepimpinan yang tinggi
- mindanya tidak lama di situ
- moga-moga ayah terpancing
- muafakat merupakan inti kepada perpaduan
- muak dengan kata-kata klise
- mujurlah aku tidak ikut membeku sama
- mujurlah jantungku duduknya kemas di dalam dada
- mukanya masam macam cuka berbaur kemerahan
- mula membayangkan ranjau-ranjau kehidupan
- mulut kami seolah-olah sarat berisi emas permata
- mungkin kebencian telah subur dalam dirimu
- mungkinkah jalur keinsafan akan muncul?
- nada suara yang kian kendur
- nafas rasa terputus
- nafasnya berlumba-lumba keluar
- naluriku mula digigit rasa pilu
- namun aku nekad untuk menjejak kebenaran yang disembunyikan
- namun jauh di sudut hati, ada kepiluan yang menyayat
- namun ketakutan itu keterlaluan
- negara kita akan bersih daripada unsur sosial yang tidak sihat
- ngilu aku mengingatkan cerita ini
- nilai sejagat
- nilai-nilai material semakin memberkas dan meluas dalam masyarakat kita
- nostalgia bertaut seperti kiambang
- nostalgia warisan lepas
- ombak dan laut mengulit mimpiku saban malam
- ombak gementar memintal derita
- otaknya berpusing-pusing memikirkan seribu satu macam aral yang membenam niatnya itu
- pada setiap patah manisnya menetas maung bohong
- pagi menyelak langsir cuaca
- pakatan itu menggetar debar dan resah di dada
- paling bersahaja dalam mendepani segala masalah
- panas mentari memaksa peluh keluar dari liang-liang roma
- pandangan itu mengandung kecurigaan yang nyata
- pandangan matanya melilau lagi
- pandangan matanya menembusi segala sudut
- pandangan pro dan kontra dipaparkan
- pandangannya bermain-main di siling
- pandangannya dilemparkan jauh ke luar
- pandangannya dilemparkan ke wajah malam
- pandangannya keluar melewati dinding
- panggilan itu berupa sepatah kalimat yang akan berentetan lalu membuahkan bujukan
- panjatkan dia di dalam hati
- pantai yang tadinya suram dan ombak pula menghempas pantai dengan lembut kian bergelombang
- paya yang nampak muram dan sedang tidur
- pecah di gigi pantai
- pedih di hati kukunci teguh
- pedih kata-katanya, tapi itulah hakikatnya
- pejal hijau ini sukar untuk dilestarikan
- pelbagai cabaran yang bakal menghambat
- pelbagai kesaktian hutan dara
- pelbagai masalah sosial yang sedang menghinggapi masyarakat
- pelerai kekusutannya
- peluh hangat dingin memercik
- peluh jantan mula merintik
- peluh mula merembes
- pembaharuan yang menjanakan daya fikir
- pembangunan pesat ekonomi negara perlu dikekalkan momentumnya
- pembentukan masyarakat akan terjejas
- pembentukan masyarakat sakinah
- pembinaan tamadun negara
- pembudayaan ilmu perlu dibajai dan dijiwai oleh generasi muda masa kini
- pembuka laluan kepada masa depan yang gemilang
- pemerintahan yang kita tunjangi
- penantian tetap sama dengan perasaan yang serupa
- penantian yang kian berlabuh
- penawar kucari racun kutemui
- pendapatnya jangan disanggah, kalau disanggah panjanglah bahasnya
- penderitaan dan penghinaan sentiasa bergumpal dalam diriku
- pengakuan seluhur itu
- penghuninya tidak pernah melewatkan bangun walaupun tidak pernah digerakkan oleh jam loceng
- pengurusan yang bersifat jumud dan bersifat tidak bermoral
- penuh dengan kegelapan yang seakan menindih segala kesabaranku
- penuh hikmah dan sarat iktibar
- penyelewengan bukan soal remeh-temeh
- perakam pengalaman dan sejarah
- perasaan ingin tahu yang kuat menggeletik hatiku
- perasaan resah yang mula menurap dirinya
- perasaan rindu dan kasih berpaut
- perasaan sayu bercampur hiba menyerbu ke benakku
- perasaan simpati membanjiri jiwanya yang meresap ke segenap anggota tubuhnya
- perasaan yang aneh menjadi hatiku
- perasaan yang berbaur di dada, ada bahasa yang berbicara di mata
- perasaanku menerawang jauh
- perasaanku yang sedia dicakar-cakar resah
- perasaannya terus merakamkan gambaran hidup di sudut album hidupnya
- perasan kesal menujah hatiku
- perbualan ringan begitu dapat menghalau jemuku
- percanggahan antara hujah dan perbuatan
- percikan sinar bintang timur
- pergi ke akar masalah
- peristiwa itu berulang tayang di pentas pemikirannya
- peristiwa penuh bermakna dalam sejarah negara
- perjuangan tak akan berakhir, selagi ada ombak di lautan
- perjuangan yang perlu dilunaskan demi bangsa dan negara
- perjuangannya berteraskan kebenaran dan keadilan
- perkampungan itu amat lambat menerima cahaya matahari pagi
- perkara yang kecil dibesar-besarkan dan dimomok-momokkan
- perlu beralih kepada kegiatan yang lebih jitu
- perlu dipacu
- perlu menggembleng tenaga bagi menangani perlakuan jenayah
- persada kepimpinan di seluruh pelosok dunia
- persahabatan itu kian tertakma kejap
- persaingan global
- persis debu-debu yang diterbangkan angin, begitu juga kegelisahanku
- persoalan demi persoalan bagitu kerap bertandang mengetuk kamar hati
- persoalan demi persoalan silih berganti memenuhi lautan fikirannya
- pertanyaannya seperti merenggut jantungku
- pertemuan itu terjadi tanpa sesiapa mengaturnya
- perubahan yang diharapkan masih belum menjelma
- pesanan terakhir ibu kepada puteri tunggalnya ini
- peta perjalanan lama
- petang itu lembayung petang muram menyengat
- petang mula remang merangkak senja. Cahaya merah langit pudar dan mula bertaut dengan kegelapan
- pewaris perjuangan
- pidatonya berhati-hati tapi gersang
- pihak yang meminggirkan bahasa kebangsaan
- pintu yang terkuak menghancurkan lamunan
- pipinya terasa suam
- pohon-pohon rendang memagari menara gading itu
- program informasi akan memaklumatkan masyarakat
- propaganda negatif terhadap negara kita dapat ditepis
- proses menjiwai tradisi intelektualisme
- puisi dalam prosa kehidupan ini
- pujukan syahdu
- pulangan yang setimpal
- pulih daripada kecederaan jiwa dan fizikal
- purnama September sudah lama mengucapkan salam permisi
- pusat pendidikan serantau yang cemerlang
- puting beliung apakah yang melandanya
- puting beliung melanda jiwanya kembali
- putus semangatnya sekejap
- rakyat muflis dan tercabut daripada budaya tradisinya
- rambutnya terurai ditampan angin petang yang redup segar
- ranting-ranting bertelanjangan
- rasa benci dan meluat terbuku dalam hati
- rasa bersalah dan bimbang melintasi ruang legar fikirannya
- rasa bersalah menerpa dinding keikhlasannya
- rasa bersalah yang menebal
- rasa ego meneriak di hati
- rasa kesalingan itu menjadi asas dorongan kepada muafakat
- rasa malas menyelubunginya
- rasa rindu yang berbuku kini terlerai
- rasa seperti disimbah air lumpur ke muka
- rasa sesak berlumba-lumba menggigit hatiku
- rasa simpati dan kemanusiaan mula menggelepar dalam dadaku
- rasa sunyi dan bosan membuak di dalam dirinya
- rasailah kemanisan udara kampung yang pernah kita hirup udaranya
- rasanya dia seperti pemburu yang sesat di hutan
- redup matamu menjamah mesra wajahku
- rempah kisah
- renungan jauh disukat nostalgia
- renungannya sedikit mengendur
- resah jualah yang bertandang
- resipi untuk kekuatan mental
- riak air mengalunkan tubuh mereka
- rindu resah dendam dan sayang menggeledah sudut hati
- rintik-rintik hujan berjaruman menimpa tanah dan singgah juga di kakiku, di mukaku dan di mana-mana saja yang sempat disinggahinya
- rintik-rintik hujan masih menggerutup
- roh perjuangan
- rosak oleh badai tahun
- ruang bilik kecil itu sepi seketika
- rumpai laut juga meliuk lembut, seolah-olah melambaiku
- rupa-rupanya, busut nanah dendam laki-laki itu masih membusung
- rusuh hatinya meruntas
- saat genting itu hanya Tuhan yang mengetahuinya
- saat penentuan yang meresahkan itu menjengah juga
- saban hari kita memupuk kesabaran di hati agar tidak meniris di kala itu
- sakit di kepalanya terasa kian mengamuk
- sakit hati, terkilan, kecil hati dan bengang meradak hatiku sekali gus
- sambil melepaskan keluhan berat
- sambil merenjiskan sedikit maklumat kepadaku
- sambil tersenyum sinis ingin menduga hatiku agaknya
- sampaikan salam maaf aku kepada tulus hati kau
- sanubarinya terus diinjak oleh kaki-kaki kekeliruan
- saraf tunjangnya menyuruh saraf motor menarik selimut
- satu badan perasaan kurang senang dan resah
- satu keluhan berat terlontar dari rekahan bibir
- satu tamparan keras hinggap ke pipi
- satu tempat yang penuh pesona
- satu wabak yang lebih menyeluruh dan besar impaknya
- satu wahana yang konkrit dan pragmatik wajib dilaksanakan
- sayangnya dendam ini memakan diri
- seakan-akan membina temboknya yang sukar untuk dipanjat
- sebagai satu tanda penzahiran kesyukuran
- sebagai titik keseimbangan yang tidak ada titik hentinya
- sebahagian aksara tidak dapat dibaca dengan jelas
- sebak meresap ke dalam diriku
- sebenarnya aku tidak mahu meraih simpati daripada sesiapa pun
- sebuah keluhan berat sejak tadi seakan-akan tersumbat
- secarik harapan duka yang begitu menjeratku
- sedang menyaksikan perubahan yang pesat
- sedetik aku bingung
- sedikit pun aku tak mahu wajahku dijamah oleh silau matanya
- sedu-sedannya yang menyayat itu terus berpadu dengan piluku
- segala asam garam hidup yang telah dilaluinya itu mencuri masuk ke dalam mangkuk ingatannya
- segala bicara yang terbenam di lubuk hati
- segala bukti kukuh mengenainya akan kuhumbankan sekejap lagi
- segala imbasan kenangan telah terputus
- segala yang kulakukan canggung belaka
- segelombang desakan kecil mengocak jiwanya
- segera kulontarkan pandanganku
- segera kupancung cakapan teman sebayaku itu
- segera menapak masuk
- segugus nafas berat dileraikan dari dada
- segugus nafas tenat dileraikan dari dada
- sejarah adalah guru terbaik kehidupan
- sejarah sebenarnya penuh luka dan derita
- sekadar melepaskan rindu menatap nur di wajahnya
- sekadar mengisi masa menuju destinasi yang belum ketentuan
- sekadar mengomel-ngomel kecil
- sekali gus menyerap budaya persekolahan
- sekali gus meragut kelincahanku
- sekali pandang indera lihatnya begitu ceria dan normal
- sekawan burung lelayang terbang melintasi
- sekonyong-konyong semacam keriuhan menyinggahi telinganya
- seksanya menjadi makhluk terpinggir
- sekukuh azam kusematkan di hati
- selagi hidup, selagi itu perjuangan tidak akan tamat
- selama ini, kita cuma bertemu dan berbicara dalam surat
- selaut dosa bangsanya
- sel-sel neuron otaknya terus ligat memainkan peranan menghantar impuls yang diterima
- seluruh pembuluh darah dan tubuhku, kurasa mengering detik itu juga
- semacam perasaan ngeri menular dalam dadanya
- semakin hari sifat ketidaktentuannya semakin menjadi-jadi
- semakin kabur oleh ketidakpastian
- semakin kuingat semakin memuncak rinduku pada kemesraan masa lalu
- semangat juang menentang penjajah
- semangat kesukarelaan semakin pudar lantaran kekukuhan ekonomi
- semangatnya terbenam ke pusat bumi
- sememangnya cukup mendewasakan Malaysia
- sememangnya hukuman inilah yang wajar diterima
- sementara hayat mengasuh hasrat
- sempat memejamkan matanya, melupakan ancaman yang menyapa
- semua manusia sementara
- semuanya ini bakal bersemadi dalam khazanah pengalamanku selama- lamanya
- semuanya tertegun dalam diam yang panjang
- sendumu kerap benar menampar ke telingaku
- senjata manusia kontemporari
- sensitiviti agama
- senyum lemah terukir di bibir
- senyuman bangga menghiasi bibir kedua-dua mereka
- senyuman itu hadir bersama-sama berputiknya bunga harapan
- senyuman orang keliling bagai kuntum-kuntum mawar merah dijamah mentari pagi
- senyuman yang sudah lama tidak terlukis pada wajah seorang perwira
- senyumannya masih kaku tersimpan di ulas bibir usangnya itu
- senyumannya tidak lekang di bibir
- senyumku menjamah sebentar ke mukanya
- senyumnya menyelamatkan kegusaran yang bersarang
- seolah-olah cuba menyelam sesuatu yang tersembunyi
- seolah-olah ingin memuntahkan selautan hujan untuk menenggelamkan bumi
- seolah-olah menidakkan kecemasan di hatinya
- sepasang mata letihnya
- seperti akar-akar pokok nyiur yang akrab mencengkam tanah pasir
- seperti sebuah medan yang baru dipugar
- seperti sekuntum kiambang di danau puisi
- seperti yang diketengahkan oleh pemimpin
- sepi bertaburan di mana-mana
- seribu kemanisan yang hakiki
- sering kali dikaitkan dengan sesuatu yang ideal
- serpihan kekesalan tersemat di sanubariku
- sesekali dia tersenyum tawar
- sesekali gelora sungai rakus menghempas tebing
- sesekali terdengar bunyi batuk kesat
- sesekali terselit juga rasa bimbang di hatiku
- sesuatu perlu disuntik untuk mengubah tradisi negatif
- sesuatu saranan intelektual yang berani
- sesungguhnya hakikat itu benar-benar merobak-rabikkan hatiku
- setahuku dia tidak pernah bersifat pasif
- setiap liku dijelajahinya dengan teliti
- setiap ruang tempat jantungnya berdegup bagaikan mati
- setiap warga Malaysia perlu prihatin terhadap negaranya sendiri
- seumpama petir yang memanah hangus hatinya
- siapakah yang akan mengalah atau mengaku kalah, biarlah masa yang menentukan
- sifat inkuiriku meluap-luap kembli
- sifat keras kepalaku kini muncul lagi bermaharajalela untuk menentang penghinaan
- sikap warga kota yang taksub mencari nafkah
- sikap yang menentang kepuasan kebendaan
- sikapnya yang degil melemaskan fikiranku
- sinar mata lembutnya bertembung
- sinarnya yang memercik tajam
- sindiran yang mungkin sejak tadi bergantung di bibir mereka
- sindirannya bagai tembusan peluru ke jantung
- sisa daun bergantungan di ranting-ranting
- sisa semangatnya datang lagi
- sisipan kesetiaanku di celah kemanisan
- solat itu jantung kehidupan
- suara anak alam pada malam begini sering berpaut mencipta satu paluan gamelan hutan yang aneh
- suara itu hanya berlegar-legar dalam hati
- suara itu mengagetkan
- suara itu mengandungi seribu derita yang tidak berkesudahan
- suara itu menikam cabaran
- suara itu putus seketika
- suara ketar yang sukar dikawal
- suara memetir
- suaraku tertampan di kerongkong
- suaranya memanjat keyakinan
- suaranya merebak kegusaran
- suaranya perlahan mengandung sebak
- suaranya telah mulai panas pada pendengaranku
- suasana bungkam seketika
- suasana mula dirayapi sepi
- suasana yang kehijauan, hening dan sedikit dingin amat menenangkan
- sudah cukup untuk membina kembali kemesraan yang hampir padam
- sudah dasarnya penyangak alam sekitar
- sudah dikumandangkan ke dunia dan akhirat
- sudah dikumandangkan sejak beratus tahun lalu
- sudah menampakkan kelembutan yang tersembunyi tapi dapat dikesan oleh mata hatiku
- sudah ramai yang kecundang
- suka berfoya-foya dan berseronok-seronok hingga melewati batas agama dan adat
- sumbangan itu setara dan setanding
- sungai mengerutkan kening alunnya
- sunyi yang telah lama terhimpun di kolam rasa
- tabah dan berdaya saing
- takdir telah melontarkan aku ke sini
- takut menguak intan terpilih kaca
- takut nanti manik-manik mutiara gugur di hati wanita lemah lembut itu
- tamadun cair jadi lumpur
- tanah ini makin membotak
- tanah pulau yang bersaudarakan hiba
- tangan-tangan kebenaran meramas-ramas sanubarinya
- tanggungjawab yang perlu dilaksanakan
- tangisnya tiba-tiba meninggi
- tanpa dipinta, air jernih bertakung di kolam matanya
- tanpa menghirau terapan angin malam yang menjamah tubuh tuanya
- tanpa menjeruk perasaan walau serba kekurangan
- tanpa penguatkuasaan dan pemantauan
- tanpa secebis keadilan
- tanpa setitik pun air mata tumpah
- tanpa tekad dan azam yang kuat kita tidak akan ke mana-mana
- tebing sungai itu telah ditinggalkan sepi, terbiar seperti perempuan tua yang melarat
- tegakkan perancangan di atas tiang-tiang usaha
- tekadnya bagai batu karang di lautan
- tekadnya sudah bulat
- tekak terasa kering kerana jeritan yang memanjang
- telingaku mengesan sindiran di hujung ayat itu
- teman yang pernah mengusap air mataku yang gugur pada suatu waktu
- tembok yang dapat menahan ombak kepedihan yang menggelepar dalam dada
- tempiasan budaya yang dialami oleh rakyat tempatan dengan kehadiran pekerja asing
- tenggelam dalam arus kata
- tenggelam dalam wajah senja yang semakin memberat
- tenungan tajam itu seolah-olah ada dendam
- teracun oleh sangka
- terapung lelah di dada sungai
- terasa ada suara dari sudut hati
- terasa bagai tersembur terus kesesakan yang bersarang di dada
- terasa bahang yang pelik
- terasa bulan penuh mengambang dalam hati
- terasa juga tipis-tipis angin panas masin
- terasa sendat oleh aneka kenangan yang membosankan
- terbenam dalam lubuk kenangan
- terbersit gundah di jiwa
- terbungkus rapi dalam ingatan
- terdengar bicara menitip
- tergelincir daripada landasan kebenaran
- terima kasih kukalungkan kepadamu
- terjebak ke dalam kancah percintaan
- terkurung sepi dalam kotak sendiri
- terlalu banyak waktu terlepas
- terlalu payah meneruskan rutinku dalam keadaan sebegini
- terlindung gurat-gurat penderitaan
- terliuk-liuk dedaun nipah melambai awan
- terluncur kata-kata
- terngiang cemuhan itu di dalam kepalanya
- ternoktahkah penantian ini?
- ternyata masih tersimpan dendam terhadapnya
- ternyata, tenaga tuanya tidaklah seberapa
- terpaksa pecah janji
- terpaut hati kepada idea dan kekentalan semangat
- terpercik rasa benciku sekilas
- terpercik secebis kejutan di wajahnya
- tersandang ke alam percintaan
- tersembunyi dalam santun bahasa yang berkias
- tersentuh hati
- tersenyum hambar dan diam
- tersenyum lucu dan menggelengkan kepala melayan lintasan fikiran
- tersinar pada cermin keruh air
- tertewas dalam khayalan
- terumbang-ambing dipukul derita
- terus unggul dan memuncak kemakmurannya
- tetap mengakar dengan budaya tempatan yang luhur
- tetapi bagaimana kalau apa-apa terjadi dalam kesementaraan itu?
- tiada cacat cela pada hamparan alam yang menjadi karya agung dunia
- tiada jalan singkat bagi mencapai matlamat ini
- tiada suara terungkap di bibir
- tiada teman baik untuk berkongsi derita
- tiada yang menyangkal dan merendahkan keupayaan kita
- tiba-tiba menempelak dengan muka yang masam mencuka
- tiba-tiba pula dia mahu melupakan azam yang sedia tersemai sejak bertahun-tahun
- tiba-tiba tertunduk-tunduk cemas
- tidak akan bertemu pada titik atau rang
- tidak berani memanggung kepala untuk menentang wajah ayah
- tidak betah aku di situ
- tidak boleh disangkal, salah faham selalu membawa padah
- tidak boleh memberi jawapan mutlak
- tidak boleh menyuburkan budaya yang bertentangan dengan hasrat masyarakat
- tidak dapat lena walau sepicing pun
- tidak dapat membayangkan kebarangkalian masa hadapan
- tidak dapat mengelak daripada serangan gabrah dan gementar
- tidak dapat menggarap segala yang sepatutnya digarap
- tidak dibenarkan subur dalam masyarakat negara ini
- tidak ingin terpinggir dan terbelakang
- tidak kerana takut pada kegelapan
- tidak kurang juga yang kecundang dalam pelaburan itu
- tidak langsung menjalankan fungsi semula jadinya
- tidak mahu dia melimpahkan air mata sia-sia
- tidak mahu kekal berada dalam kepompong yang sama
- tidak mahu memanjangkan bicara
- tidak menafikan terus kemungkinan itu
- tidak mencetuskan apa-apa kontroversi
- tidak mengalami peningkatan yang ketara dalam menggerakkan pembangunan
- tidak mengenal erti perit menempuh cabaran hidup
- tidak menggambarkan ketamadunan masyarakat
- tidak perlu sama ada seragam dan ciri umum yang sedia wujud
- tidak pernah luput daripada ingatan
- tidak pernah membuang lautan fikirannya
- tidak pernah membuang masanya dengan percuma
- tidak pernah mungkir dengan kata-katanya
- tidak pernah sama dengan situasi dan keruwetan yang terpaksa ditanganinya
- tidak pernah sunyi daripada kegawatan
- tidak sanggup ku menghamburkannya
- tidak sanggup lagi membilang duka dan ranjau fitnah
- tidak tahu bagaimana lagi harus kuusir perasaan itu
- tidak tedengar lagi suara halusku yang merisik
- tidak tergamak meminggirkan rakyat
- timbang rasa masih berbaki
- tinta emas yang berukir sepanjang zaman
- tirai senja mula mengambil alih
- titis-titis hujan yang menimpa laman kurenung lunak
- tubuh yang merangka itu
- tugas untuk melaksanakan agenda perdana ini dipukul oleh generasi muda negara ini
- tulisan merintih mementaskan derita
- tunduk dan membuang menung ke hujung kasut
- tuntutan pengisian nilai budaya hidup
- tusukan peluru cabaran itu benar-benar membakar keegoan
- ubun-ubun gelombang kecil memutih
- udara bersih tepu berdebu
- udara mengucapkan debu kering
- ukuran kecemerlangan antara individu dengan individu
- umpama kerlipan bintang pada malam suram
- unggas rimba masih bersimfoni mengalunkan wirama
- ungkapan itu rasanya memukul
- untuk memutuskan rasa malu yang mungkin berpanjangan
- urat kakinya tersembul tegang minta direhatkan
- usahaku mencuri hatinya berjaya
- wabak ketamakan sudah mengganas
- wahana pengucapannya memberangsangkan kami
- wajah itu sekejap-sekejap menyelinap masuk dalam kenangannya
- wajah kerepot putih pucat
- wajah murungnya ditatap melalui pembalikan dirinya di dalam cermin
- wajah polos
- wajah yang jernih dan bertenaga
- wajahku merona merah
- wajahmu melahirkan segar sejarah
- wajahnya masih berupaya menyembunyikan rasa resah gelisahnya
- wajahnya mengunci rapat mulutku
- wajahnya serta-merta mendung
- wajahnya sudah ada garis-garis kedut yang bermukim
- wajahnya tegang dan semacam menyimpan kemarahan
- wajah-wajah yang beralun
- waktu menjerat usia
- waktu yang berlalu pantas telah mencuri sedikit kemesraan milikku
- wanita yang amat aku kagumi kerana ketegasan dan budi luhurnya
- wap yang memparasit kaca jendela digosok-gosok
- warga yang bersifat proaktif dan cekal sifatnya
- warkah bersampul kuning yang masih kejap di genggamanku
- warkah yang baru kuterima menghantar sejumlah debaran ke dalam dadaku
- warna petang yang kering
- wataknya menjadi lebih jelas pada mataku
- yang berfungsi dan kepimpinan
- yang berfungsi sebagai asas rujukan dan penilaian
- yang berwibawa dan bermotivasi tinggi
- yang disogokkan kepada ahli masyarakat
- yang mahu diungkapi
- yang masih koma dengan situasi sebentar tadi
- yang melangkaui batas sempadan negara
- yang menerajui pemikirannya ialah niatnya
- yang menjadi musuh bukan penjajah tetapi diri sendiri
- yang menyimpan sisa pagi
- yang terkurung di penjara masalah
- yang tinggal hanyalah keresahan dan kebimbangan yang bertali-temali di dalam diri setiap insan
Cikgu Chom
Sumber : Blog Guru Cemerlang BM
Sangat Bermanfaat. Terima Kasih Yang Tak Terhingga.
BalasPadamSangat Bermanfaat. Terima Kasih Yang Tak Terhingga.
BalasPadam